TRIKON kontinyu, konvergen dan konsentris. Teori TRIKON ditemukan oleh Ki Hadjar Dewantara untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan nasional Indonesia.
merupakan kependekan dari istilah- Kontinyu artinya dalam melestarikan kebudayaan asli Indonesia kita harus terus menerus dan berkesinambungan. Teori Kebudayaan itu dilakasanakan dengan memasukan mata pelajaran muatan lokal, melakukan upacara-upacara adat, mementaskan keseruan daerah dan lain-lain.
- Konvergen artinya dalam upaya mengembangkan kebudayaan nasional Indonesia kita harus memadukan dengan kebudayaan asing yang dipandang dapat memajukan bangsa Indonesia. Dalam memadukan itu (konvergensi) dilakukan dengan memilih dan memilah kebudayaan yang sesuai dengan kepribadian Pancasila (selektif) dan pemaduannya harus secara alami dan tidak dipaksakan (adaptatif).
- Konsentris artinya dalam pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia kita harus berusaha menyatukan kebudayaan nasional kita dengan kebudayaan Junia (global) dengan catatan harus tetap berpegang pada ciri khas kepribadian bangsa Indonesia (berdasarkan Pancasila).
Teori TRIKON ini dapat diterapkan dalam segala unsur kebudayaan, baik yang berapa ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (IMTAQ), etika susila, estetika dan seni, maupun daiam keterampilan hidup (life skill).Melalui penggunaan teori TRIKON dimaksudkan agar dalam upaya mewujudkan masyarakat tertib damai dan mewujudkan hidup yang salam bahagia bangsa Indonesia dapat duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain di dunia, serta dapat maju modern yang tetap di atas kepribadian Pancasila.
Sumber : PENDIDIKAN KETAMANSISWAAAN JILID III Disusun oleh Ki Soenarno Hadiwijoyo Hal.44
No comments:
Post a Comment