BANTU-BANTU NYAMPUL BUKU

Wednesday, September 19, 2018


BANTU-BANTU NYAMPUL BUKU 

Minggu, 16 Juli 2017 kakak-kakak #1N3B Yang terlibat dalam project Manipa, Maluku kembali beraksi. Kali ini kakak2 melanjutkan pekerjaan atau tugas menyampul buku2 yang akan di bawa ke Manipa nanti eh tak lupa buku2 tersebut di input juga. Target buku 2000 sudah terlampaui. Kami berdatangan dari berbagai wilayah Jakarta, Bekasi, Depok atau pun kota Bogor bahkan Semarang. Kami bersemangat bahu membahu untuk menyelesaikan penyampulan buku2 tersebut.
Oh ya komunitas 1N3B atau 1 Nusa 1 Bangsa 1 Bahasa 1 Bumi percaya bahwa PENDIDIKAN MESTINYA BEBAS SEKAT GEOGRAFIS, SUKU, AGAMA, RAS dan GOLONGAN SOSIAL akan membuat Rumah Baca di Pulau Manipa, Maluku yang akan dilaksanakan pada bulan September nanti. Di samping itu kakak -kakak 1N3B nanti akan menampilkan beberapa percobaan SAINS dimana adik-adik disana, yang meliputi siswa siswi SD dan PAUD akan terlibat secara aktif dalam berbagai kegiatan tersebut. Bukan hanya adik-adik, para remaja dan orang tua termasuk Ibu-ibu akan turut berpartisipasi dalam kegiatan kami. Doain semoga lancar dan sukses ya teman-teman.
Kakak - kakak ingin berbagi kegembiraan bersama kepada mereka melalui berbagai kegiatan praktik langsung, kelas inspirasi di samping memberikan ilmu pengetahuan lainnya yang berdaya guna tentunya.

Adik-adik PAUD juga akan belajar mengenai pengetahuan dasar tentang aktivitas kehidupan sehari - hari sehingga mereka menjadi pribadi lebih mandiri, percaya diri serta dapat menolong diri sendiri.
Tugas gadis penyampul sudah selesai, Selamat ya!! Selanjutnya kakak - kakak masih harus mencari dana lagi untuk lancarnya acara tsb. Diantaranya dengan menjual merchandise berupa tas belanja, dry bag, pouch dan pin cantik. Di samping itu kakak - kakak juga akan mengadakan penjualan baju - baju bekas layak pakai. Nah tuk temen - temen yang mempunyai baju - baju yang sudah tidak terpakai yuk jangan segan untuk menghubungi saya ya. Langsung kirim ke kantor yang alamat lengkapnya bisa di japri.
Ada beberapa teman yang tanya, BAGAIMANA SIH CARA IKUT KEGIATAN INI? Gampang teman antara lain yaitu :
1. Menjadi Donatur, bisa berpartisipasi berupa dana dan natura. 
2. Membeli merchandise, donasi buku dan bisa nyumbang apa saja yang kiranya bisa berguna untuk kepentingan pendidikan saudara kita di Manipa.
3. Menjadi Relawan, yaitu yang antara lain 
- menjadi tim penyampul, ikutan bazar jual baju bekas, dan banyak lagi. 
- Ikut pergi ke Manipa, ikut mengeksekusi program atau kegiatan #1N3B tersebut diatas.

Jika ada diantara teman - teman yang tertarik untuk ikutan dan penasaran, jangan segan hubungi saya ya...
Kakak - kakak #1N3B siap membantu anda!
Sekian dulu chao...


 July 22, 2017


November 5, 

      BELAJAR NGAJARIN ANAK SANTRI YATIM OPICK TOMBO ATI

Sharing knowledge...
Sunday, Nov 5 2017 im joining Nikonly goes to Anak Santri. Its part of charity activities of Nikonly community to teach the orphans in Opik foundation. Anak means kid, Santri means student. My first student was Lingga in a year of 2015. Today i have 2 students, Zed and Aldi. They are smart Kids, easily understand when i explained about photography. They were able to name part of camera, and understand the basic knowledge. They were also learned the camera handling and how to take care of it. They enjoy taking pictures and able to apply the basic knowledge they learned, like when to use big aperture, using proper ISO and shutter speed, rule of third etc and etc. Good job Zed and Aldi. Keep it up!




Montessori At Home

Montessori   
Here are a few tips for success when children work with water in the Montessori classroom:
 
  
 
 
 
 allowing them to work 
 
With these tips in mind, here are 10 Montessori-inspired water activities to try with your little one:
 
 
 
child-sized watering can   
 
  small dropper bottle of soap 
 
  
 
  contribute
 
 
 
 
 
  
 
 sibling  
 
 
 Montessori window cleaning set  
 
 completing the task themselves.
 
 


Empat Kompetensi Guru


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Menurut Finch & Crunkilton, (1992: 220) Menyatakan “Kompetencies are those taks, skills, attitudes, values, and appreciation that are deemed critical to successful employment”. Pernyataan ini mengandung makna bahwa kompetensi meliputi tugas, keterampilan, sikap, nilai, apresiasi diberikan dalam rangka keberhasilan hidup/penghasilan hidup. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kompetensi merupakan perpaduan antara pengetahuan, kemampuan, dan penerapan dalam melaksanakan tugas di lapangan kerja.

Kompetensi guru terkait dengan kewenangan dalam melaksanakan tugasnya, dalam hal ini dalam menggunakan bidang studi sebagai bahan pembelajaran yang berperan sebagai alat pendidikan, dan kompetensi pedagogis yang berkaitan dengan fungsi guru dalam memperhatikan perilaku peserta didik belajar (Djohar, 2006 : 130).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru adalah hasil dari penggabungan dari kemampuan-kemampuan yang banyak jenisnya, dapat berupa seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam menjalankan tugas keprofesionalannya. Menurut Suparlan (2008:93)menambahkan bahwa standar kompetensi guru dipilah ke dalam tiga komponen yang saling berkaitan, yaitu pengelolaan pembelajaran, pengembangan profesi, dan penguasaan akademik.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, adapun macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara lain: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.

1) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara rinci setiap subkompetensi dijabarkan menjadi indikator esensial sebagai berikut;
  • Memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikator esensial: memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif; memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian; dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
  • Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran memiliki indikator esensial: memahami landasan kependidikan; menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
  • Melaksanakan pembelajaran memiliki indikator esensial: menata latar (setting) pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
  • Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator esensial: merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery learning); dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
  • Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya, memiliki indikator esensial: memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik; dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik.
2) Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
  • Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru; dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
  • Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
  • Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
  • Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial: memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
  • Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
3) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut:
  • Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
  • Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan.
  • Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
4) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya. Setiap subkompetensi tersebut memiliki indikator esensial sebagai berikut:
  • Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki indikator esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar; memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator esensial menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.
Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan integratif dalam kinerja guru. Oleh karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi:
(a) pengenalan peserta didik secara mendalam; 
(b) penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah 
(c)penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan; dan 
(d) pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan. 

Guru yang memiliki kompetensi tsb diatas akan dapat melaksanakan tugasnya secara profesional.


                     

Tuesday, September 18, 2018


Menunggu





Hal seperti ini mungkin tidak terjadi di sekolah lain....
Seorang murid sd kelas 2 sedang menulis cerita tentang pengalamannya pergi ke Jungle Land. ... (morning journal)
Bingung juga gue ketika ditanya: apa bahasa Indonesia nya roller coaster? lagi mikir (satu kata arti roller coaster) ada yang nyeletuk : halilintar. .... hmm iya juga sih. Konotasinya masuk juga, dia menulis: Saya naik Halilintar disana.
*gue jelasin juga apa arti halilintar sebenarnya dengan gaya bahasa anak sd tentunya.😍
Roller coaster (bhs Inggris) = roller coaster (bhs Indonesia)
Roller coaster adalah wahana permainan berupa kereta yang dipacu dengan kecepatan tinggi pada jalur rel khusus, biasanya terletak di atas tanah yang memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Rel ini ditopang oleh rangka baja yang disusun sedemikian rupa. (wikipedia)
Semoga sudah ditemukan bahasa Indonesianya......

Sep 2018

Monday, September 17, 2018


Laporan selayang pandang
MENYAPA MANIPA


Minggu ke tiga di bulan September 2017 Komunitas 1N3B, Satu Nusa Satu bangsa Satu bahasa Satu Bumi, mengadakan kegiatan sosial Bagi buku bagi ilmu bagi anak negeri di Kecamatan Manipa, yang berpusat di desa Tomalehu Barat, Kabupaten Seram, Maluku. 1N3B membuat rumba atau rumah baca yang dinamai “Manggurebe Maju”. Sebanyak 2552 buah buku dengan berbagai jenis dan judul yang menarik serta aktual disumbangkan untuk masayakat Manipa. Disamping membuat rumba, 1N3B juga membuat kegiatan pendidikan dan Sains. Antusiasme masyarakat Manipa sangat tinggi dalam menyambut kegiatan ini. Para tokoh masyarakat sudah duduk rapi menunggu kedatangan kami dan salah satunya juga bisa dilihat dengan sambutan mereka yang meriah dan diiringi dengan musik drumband yang keren, dimana peralatan drumband tersebuat dibuat dari ember bekas cat dan tutup panci sebagai symbals. Sedangkan drum mayoretnya menggunakan stik atau tongkat pramuka. Perpaduan dari peralatan tersebut menimbulkan musik yang indah dan meriah. Turun dari perahu para kakak-kakak relawan 1N3B merasa senang sekali. Saya merupakan salah satu dari relawan tersebut. Hilang kepanasan dan kelelahan yang dirasa.
Acara penyambutan berlangsung hikmat, akrab, kekeluargaan dan bersahaja. Kami saling berkenalan dan tak lupa Abah juga memperkenalkan kami para relawan 1N3B satu persatu. Maju terus Manipa!!


Persiapan 
Sesudah acara penyambutan dan makan siang, kami para relawan bergerak menuju ke masing-masing tempat yang telah ditetapkan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk keperluan acara esok hari yang antara lain yaitu; 
1. Kegiatan Sains untuk siswa SD kelas 3-6, 
2. Kegiatan mewarnai, menggambar dan belajar menulis untuk siswa Paud dan siswa SD kelas 1 dan 2,
3. Kegiatan pengenalan dan kegiatan di Rumba serta Pelatihan tentang rumah baca bagi para guru,
4. Kegiatan Parenting, Pola Asuh anak yang baik kepada para guru Paud
5. Kelas inspirasi bagi siswa SMP 
6. Dan sebagainya.

Siang itu saya mulai bekerja. Sebagai relawan saya berkontribusi sesuai dengan porsi dan profesi saya yaitu bidang ke-TK-an atau PAUD. Dengan dibantu relawan lokal Kak Yus dan Bunda Nir, beliau ini yang merekrut siapa saja yang akan dilatih dan guru TK/Paud tentunya, kami memberikan pengarahan dan pelatihan tentang ke-TK-an yang mengacu pada kegiatan pembelajaran anak yang menyenangkan. Motto di TK/Paud adalah bermain sambil belajar, belajar seraya bermain. Pelatiahan dan pengarahan meliputi; gerak dan lagu, bernyanyi dengan benar, memegang pensil dengan benar, dan mewarnai dengan benar.
Saya juga mengarahkan Ibu Sri cara mengajar dengan metode Montessori yaitu dengan philosophi “Help me do it myself” dengan menggunkan alat peraga Edukasi yang dapat digunakan secara integratif yang sejalan dengan kurikulum nasional yaitu kurikulum 2013. Adapun yang saya arahkan antara lain; cara menyajikan alat peraga, cara membawa alat peraga, cara berbicara kepada anak, tehnik mengajar dalam metode Montessori, keindahan, keteraturan dan kedisiplinan. Dalam belajar mengajar anak menggunakan koordinasi dari kelima panca inderanya. Seorang guru Paud harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya sebelum menghadapi anak murid di kelas. Semangat terus bunda Paud!


Hari gembira itu tiba!

Esok harinya, pagi-pagi sekali kami Kakak-kakak relawan, para mentor, para guru dan para pejabat serta tokoh mayarakat setempat sudah siap untuk menyambut hari gembira itu. Tempat acara di Sekolah terpadu SDN-SMA Tomalehu Barat. Anak-anak mulai berdatangan satu persatu atau secara berombongan. Kami, para mentor 1N3B dan dibantu oleh relawan lokal akan membina dan bermain bersama dengan para siswa Sekolah Dasar Negeri dan siswa Paud dari desa Tomalehu Barat dan Desa Tomalehu Timur.
Pertama, yang kita lakukan terlebih dahulu adalah kegiatan “Ice Breaking”, hal ini untuk mencairkan susana kaku diantara semua peserta kegiatan Rumba dan Sains. Diawali dengan “Tepuk Semangat”, menyanyikan lagu; “Disinilah Kita Berjumpa Lagi”, “Kepala Pundak Lutut Kaki” versi bahasa inggrisnya juga dinyanyikan, gerak dan lagu “Potong Bebek Angsa” dan Yel-yel Manipa. Semua peserta berpartisipasi dengan antusianya dalam kegiatan ice breaking ini. Saat itu juga secara bertahap para siswa mulai berganti baju dengan kaos seragam dari 1N3B, yang berwarna putih dengan logo bulat didepan dengan bertuliskan 1 Nusa 1 Bangsa 1Bahasa 1 Bumi. Setelah semuanya siap maka acara upacara pembukaan Rumba dan Sainspun dimulai.

Acarapembukaan ini diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya. 

...... HIDUPLAH INDONESIA RAYA...!
Kemudian dilanjutkan dengan berbagai sambutan, baik dari tuan rumah yang di sampaikan oleh Kak Yusnita ataupun dari 1N3B yang disampaikan oleh kang Rifki. Disamping itu disampaikan juga berbagai cindera mata atau kenangan, alat olah raga dan sebagainya kepada para kepala sekolah arau para pejabat yang berwenang. Setelah selesai pembukaan, acara ditutup dengan senam gembira bersama. MENS SANA IN CORPORE SANO, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.

Snack time atau sarapan bersama
Setelah melakukan serangkaian acara pembukaan para peserta membubarkan diri dan berbaris dengan rapi untuk mendapatkan sarapan pagi yang berupa bubur kacang ijo. Anak-anak makan bubur kacang ijo secara berkelompok dan riang gembira. Saya juga berkesempatan minum aqua dan dapat sepotong kue dari salah satu kakak mentor. Oh iya, terimakasih kepada panitia yang telah memberi pinjaman mic wirelesnya. Ahirnya acara pembukaan berlangsung dengan lancar jaya.

Kegiatan Pendidikan Sains
Setelah sarapan atau makan bubur kajang ijo selesai, para siswa diarahkan ke pada kegiatan masing-masing yang telah ditetapkan. Siswa SD kelas 1 dan 2 akan melaksanakan kegiatan belajar menulis, menggambar dan mewarnai dan siswa Paud akan bermain dengan permainan bola warna dan mewarnai gambar. Sedangkan untuk siswa SD kelas 3-6 akan melakukan kegiatan percobaan Sains dengan kakak-kakak mentor yang telah siap di posnya masing-masing. Begitu pula dengan kakak Marita dan kakak Risna telah siap bermain dan belajar dengan anak-anak.

Para siswa Paud, kakak-kakak mentor beserta para relawan dari guru Paud dengan antusiasnya mengikuti kegiatan demi kegiatan yang telah disiapkan. Para guru bersemangat, anak-anakpun bersemangat pula bermain dengan bola warna. Permainana ini merupakan permainan kelompok, yang terdiri dari 5 (lima) anak untuk masing-masing kelompok. Adapun alatnya terdiri dari 4 (empat) warna cerah keranjang dan 4 ( empat ) warna bola yang sesuai dengan warna keranjang. Masing-masing warna bola terdiri dari 50 (lima puluh) buah. Anak berlomba memasukkan bola yang sama sesuai dengan warna keranjangnya selama 1 menit, dan yang mendapatkan bola terbanyak adalah pemenangnya. Sungguh permainan ini adalah sesuatu yang baru bagi mereka. Semoga permainan ini tetap dilakukan dimana kegiatan ini sangat berguna bagi perkembangan motorik kasar dari para siswa TK/Paud tersebut. Sesudah melakukan kegiatan bermain Bola Warna, anak-anak TK/Paud masuk ke ruang kelas untuk melakukan kegiatan mewarnai. Kegiatan ini untuk melatih kemampuan motorik halus anak. 
Para siswa SD kelas 1-2 melaksanakan kegiatan bercerita dan tebak gambar tentang binatang. Mereka duduk dilantai berkelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-7 siswa. Setelah kegiatan bercerita dan tanya jawab, anak-anak tersebut diminta untuk menggambar dan mewarnai binatang sesuai dengan cerita yang telah dibacakan, menuliskan satu atau dua kalimat yang sesuai dengan binatang yang telah digambarnya. Sebagai pendidik saya ingin tahu sampai dimana kemampuan dasar membaca dan menulis siswa kelas 1-2 di Kecamatan Manipa ini. Kegiatan ini tidak memaksa siswa untuk menulis dan menggambar dengan sempurna, asalkan siswa mau dan mampu mengikuti instruksi dengan baik, itu sudah lebih dari cukup. Sesudah kegiatan ini siswa SD kelas 1-2 ini juga melakukan kegiatan mewarnai dimana kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan motorik halusnya. 
Semua kegiatan yang telah dilakukan oleh para siswa SD kelas 1-2 ini dan TK/Paud ini juga turut mengembangkan kemampuan mental, spiritual, sosial emosional dari anak-anak tersebut. Semangat terus anak-anak!

Kegiatan ini di ahiri dengan kegiatan menyanyi bersama, gerak dan lagu, pembagian hadiah dan bingkisan bagi peserta terbaik. Anak-anak merasa senang apalagi setelah itu mereka juga mendapat Goody Bags 1N3B. Sesudah itu mereka MAKAN SIANG bersama. Selesailah acara atau kegiatan bagi anak SD kelas 1-2 dan anak TK/Paud. Wow sungguh hari yang menggembirakan bagi kita semua. Manipa GO GO GO...Manipa ...YES!!!!!



RUMBA MANGUREBE MAJU 
Selelah makan siang, kami para mentor, saya juga kembali ke penginapan untuk istirahat sejenak. Kegiatan siang hari di pusatkan di Rumba. Saya solat dhuhur dan masih bisa istirahat sebentar. Manipa, sungguh panasnya engkau tetapi hatiku tetap dingin. Aku siapkan jiwa ragaku untukmu. 
Saya hanya fokus pada acara selanjutnya, yaitu kegiatan Parenting bagi para pendidik ataupun calon pendidik Paud. Materi yang akan saya bawakan adalah Pola Asuh anak yang baik dan saya selipkan juga kegiatan kerajinan tangan, membatik dengan media yang berbeda. Materi ini pas banget untuk para orang tua dan pendidik Paud. Tak lama kemudian rekan mentor, kakak Marita, datang memberi tahu bahwa anak SD kelas 1-2 datang juga untuk kegiatan Rumba, yang seharusnya hanya diperuntukkan untuk siswa SD kelas 3-6. Wah saking semangatnya anak-anak SD kelas 1-2 tersebut datang lagi untuk ikut kegiatan Rumba. Bergegas saya ke TKP, dan mendapati anak-anak tersebut sedang diberi materi bercerita dan tanya jawab oleh kakak Lies Maria. Sesudah kegiatan bercerita anak-anak tersebut saya bawa ke rumah adat, Rumah Raja, untuk belajar sambil bermain. Kita bermain games, bercerita tentang identitas diri sendiri, gerak dan lagu. Sampai sore anak-anak tersebut tetap antusias dan semangat sampai acara tersebut selesai dan ditutup dengan menyanyikan lagu Gelang Sipaku Gelang, Sayonara, Yel-Yel Manipa dan berphoto bersama dengan seluruh peserta kegiatan Rumba.

Materi Parenting tentang Cara Mendidik Anak Yang Baik, Benar & Pintar. 
Kegiatan Parenting dilaksanakan di rumah adat yang diikuti oleh ibu-ibu. Tepat jam 4 sore acara dimulai dan dilaksanakan sekitan 1 jam,15 menit.



Parenting dan membatik bagi pendidik PAUD
Setiap orang tua tentu mempunyai cara mendidik yang berbeda terhadap anak. Dalam materi ini saya mengutip dari seorang psikolog, Diana Baumrind, bahwa orang tua mempunyai 3 (tiga) gaya pola asuh yaitu otoriter, demokratis dan serba membolehkan.

Otoriter
Ini adalah gaya yang sangat ketat. Orang tua menetapkan aturan dengan harapan anak-anaknya dapat mengikuti aturan tersebut. Jika tidak mengikuti aturan, anak-anak biasanya akan mendapat hukuman.


Demokratis
Gaya pengasuhan seperti ini menetapkan aturan dan pedoman untuk anak-anak mereka, tapi tidak otoriter. Orang tua jauh lebih terbuka untuk mendengarkan perkataan anak dan memahami kebutuhan mereka. Jika melanggar aturan, anak-anak akan ditegur dengan cara halus dan tidak menggunakan kekerasan. Pola ini dianggap sebagai gaya pengasuhan paling ideal dan paling umum dilakukan.


Serba membolehkan
Anak-anak yang dibesarkan dalam gaya permisif akan menunjukkan kecenderungan manja dan mengganggu. Anak juga akan cenderung berperilaku buruk jika tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Ini karena orang tua dengan tipe seperti ini tidak menetapkan batasan atau peraturan.
Sebagai kesimpulannya saya sampaikan bahwa tidak ada pola asuh yang buruk atau paling baik dalam ketiga pola asuh yang disebutkan diatas. Semuanya diserahkan kepada orang tua masing-masing yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada di lingkungan masing-masing. 
Dalam kegiatan ini di ikuti oleh 10 peserta, yang terdiri dari para orang tua, guru TK/Paud, Guru SD dan calon guru Paud. Mereka duduk membentuk setengah lingkaran di lantai. Acara tatap muka berlangsung akrab dengan semangat yang tinggi. Ibu-ibu menerima materi dengan antusias dan dapat memahaminya dengan baik. 

Kegiatan Parenting ini juga diisi dengan tanya jawab, diskusi kelompok dan bermain peran. Peran yang dilakukan mereka adalah sebagai guru dan sebagai siswa. Mereka melakukan diskusi sesuai topik pembicaraan dengan kelompoknya, jika sudah siap lalu memerankannya di depan kelas. Begitu seterusnya. 

Waktu bermain peran dilakukan juga diskusi tentang sikap murid dan guru. Peserta yang menonton dan menunggu giliran memberikan penilaian dan masukan terhadap peran yang telah dilakonkan. Diskusi berlangsung dua arah dan sangat konstruktif. Bunda Nir dari Saparua membantu lancarnya kegiatan bermain peran ini. 

Setelah bermain peran selesai dilanjutkan dengan kerajinan membuat batik dengan bahan kertas roti dan crayon. Kegiatan ini untuk melatih kemampuan motorik halus anak disamping daya kreativitas di bidang seni tentunya. Adapun cara membuat batik ini dilakukan dengan mewarnai dan meremas-remas kertas sampai sesuai dengan bentuk yang kita inginkan. Kegiatan membatik ini sebagai salah satu seni dan untuk memberi ide kepada para orang tua atau pun guru Paud. Hasil kerajinan tangan para ibu ini bagus-bagus dan sebagian diberi bingkai lalu di pasang di Rumba “Manggurebe Maju”. Acara Parenting di tutup dengan pembagian bingkisan bagi para peserta dan berphoto bersama. Semangat ibu-ibu Manipa!!!!

Trimakasih Tuhan
Trimakasih Kakak
Trimakasih semuanya.


Ijin pinjam photonya kakak2.